Langsung ke konten utama

Ketika Aisyah Cemburu

  Pada suatu malam, Rasulullah SAW tiba di rumah Aisyah. Kemudian Rasulullah melepas 2 gamis yang tengah Beliau kenakan. Namun, belum sempurna Beliau melepasnya, tiba-tiba Beliau mengenakannya lagi.
   Melihat Rasulullah seperti itu, seketika hati Aisyah dipenuhi dengan rasa cemburu yang hebat. Aisyah berprasangka jika Rasulullah akan pergi ke rumah istri Beliau yang lain.
   Aisyah lalu keluar dari rumahnya dan mengikuti Sang Suami Tercinta. Dan langkahnya terhenti saat menemukan Beliau di Tanah Baqi'. Beliau sedang memohonkan ampun untuk umatnya yang mukmin dan para syuhada' kepada Allah.
   Aisyah memaki dirinya sendiri akibat prasangkanya. Dan berkata dalam hati, "Wahai Rasulullah, Engkau sedang berusaha memenuhi kebutuhan agamamu. Sedangkan aku hanya berusaha memenuhi kebutuhan duniaku saja".
   Aisyah pun kembali menuju rumahnya.
   Sesampainya di kamar, Aisyah terlihat murung. Ketika Rasulullah pulang, Beliau bertanya, "Apakah gerangan nafsu yang tengah menyelimutimu, Aisyah?". Aisyahpun lantas menceritakan dengan jujur apa yang tengah dialaminya.
   Mendengar penjelasan sang istri, Rasulullah berkata, "Wahai Aisyah, apakah kamu khawatir Allah akan menyia-nyiakan kamu serta RasulNya? Sesungguhnya Jibril telah mendatangiku seraya memberitahuku bahwa malam ini adalah malam nishfu sya'ban, yang mana di dalam malam ini Allah SWT membebaskan hamba-hambaNya yang telah dipastikan masuk neraka. Namun, Allah tidak sudi melihat apalagi mengampuni orang musyrik, orang yang saling membenci, orang yang memutus tali silaturrahmi, orang yang mengulurkan bajunya ke tanah, orang yang durhaka kepada orang tuanya, dan para peminum khamr".
   Rasulullah kemudian melepas gamis Beliau dan meminta izin kepada Aisyah.
   "Aisyah, malam ini adalah malam nishfu sya'ban. Apakah kau memperkenankan aku untuk shalat disepanjang malam ini?"
   Aisyahpun mengizinkan.
   Maka shalatlah Rasulullah SAW dan Beliau sujud lama sekali hingga Aisyah mengira Rasulullah telah wafat. Kemudian Aisyah memastikan keadaan suaminya dengan meletakkan tangannya di telapak kaki Rasulullah. Beliaupun bergerak menandakan bahwa Beliau masih hidup.
   Aisyah mendengar rintihan Rasulullah dalam sujudnya yang membaca do'a: 

أعوذ بعفوك من عقابك ، و أعوذ برضاك من سخطك، و أعوذ بك منك، جل وجهك، لا أحصي ثناء عليك أنت كما أثنيت على نفسك

"Aku berlindung dengan maafMu dari siksaMu. Aku berlindung dengan ridhoMu dari murkaMu. Aku berlindung denganMu dari (siksa/adzab)Mu. Aku tak mampu menghitung pujian atasMu sebagaimana yang Engkau puji atas DzatMu sendiri"

   Pagi harinya, Aisyah bertanya tentang do'a tersebut kepada Rasulullah. Dan Beliau menjelaskan, "Wahai Aisyah, pelajarilah do'a itu dan ajarkanlah. Karena sesungguhnya Jibril telah mengajariku untuk ku ulang-ulang dalam sujud". 


  
 -end-

نقل من كتاب إرشاد العباد للإمام الفاضل والهمام الواصل الشيخ زين الدين ابن عبد العزيز بن زين الدين المليباري في باب التهاجر  


الفقيرة إلى الله تعالى
عفيفة :)
  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Kalimat Sederhana Pelebur Dosa

قال الفقيه أبوا الليث رحمه الله تعالى : من حفظ على سبع كلمات فهو شريف عند الله تعالى و الملائكة و يغفر الله ذنوبه و لو كانت مثل زبد البحر و يجد حلاوة الطاعة و يكون حياته و مماته خيرا Imam Al Faqih Abu Laits Rohimahullahu Ta’ala berkata : Barangsiapa yang menjaga 7 kalimat ini, maka ia termasuk orang yang mulia di sisi Allah SWT dan para malaikat. Allah pun akan mengampuni dosa-dosanya walaupun seluas lautan. Ia juga akan mendapatkan manisnya ketaatan. Serta hidup dan matinya ada dalam kebaikan الأولى أن يقول عند ابتداء كلّ شيء بسم الله “ Mengucapkan Bismillahirrohmaanirrohim ketika memulai segala sesuatu”. الثانية أن يقول عند فراغ كلّ شيء الحمد لله “ Mengucapkan Alhamdulillahi Robbil ‘Aalamin ketika selesai mengerjakan segala sesuatu”. الثالثة أن يقول إذا جرى على لسانه مالا يعنيه أستغفر الله “Mengucapkan Astaghfirullaahal ‘Adzim jika lisannya mengucapkan kata yang tidak dikehendaki”. الرابعة أن يقول إذا أراد فعلا إن شاء الله “Mengucapkan Insyaa Allah ketika ingin...

Ahlan wa Sahlan Yaa Syahra Rajab

Selamat malam, Sahabat Afifah dimanapun anda berada . Alhamdulillah wassyukrulillah, kita  semua kembali     bersua dengan Bulan Allah, yakni Bulan Rajab. Maa Syaa Allah.. Kenapa bisa disebut dengan bulan Allah? Ada misteri apa sih dibalik bulan Rajab? Dan apa saja amalan-amalan yang disunnahkan pada bulan Rajab? Penasaran? Yuk kita simak bersama 7 hadits penggalan dari kitab Durrotun Naashihin dibawah ini.  ** Bismillaahirrahmaanirrahiim.. قيل إن في رجب ثلاثة أحرف راؤه يدلّ على رحمة الله و جيمه يدلّ على جرم العبد و باءه يدلّ على برّ الله تعالى كـأنه يقول يا عبدي جعلت جرمك و جنايتك بين برّي و رحمتي فلا يبقى لك جرم ولا حناية بحرمة شهر رجب (مجلس الأنوار). 1.     Dikatakan bahwasannya dalam kata رجب terdapat 3 huruf, yakni ر yang menunjukkan رحمة الله (Rahmat Allah), ج yang menunjukkan جرم العبد (dosanya hamba), dan ب yang menunjukkan برّ الله (kebaikan Allah). Sebagaimana firman Allah yang berbunyi “Wahai hamba-Ku...

Keluarga Allah

Selamat malam, sahabat. Bagaimana kabar kalian? Semoga selalu dalam naungan cinta-Nya. Aamiin. Mungkin, sebagian dari kalian terheran-heran sewaktu membaca judul post kali ini? ‘Kali iya Allah punya keluarga?’ atau jangan sampai kita beranggapan jika Allah sama dengan makhluq-Nya, mempunyai ayah, ibu, anak, dsb. Na’udzubillahi min.... dzalik. Seperti yang kita ketahui bahwasannya Allah itu Maha Esa. Tidak beranak, tidak pula diperanakkan. (Al Ikhlas : 3) Lalu, siapa sebenarnya keluarga Allah itu? Di dunia, atau di akhiratkah? Dan, apakah kita termasuk di dalamnya? Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda : عن أبي هريرة رضي الله عنه أنه قال : سمعت رسول الله صلى الله تعالى عليه و سلم يقول : "من كان يرجو لقاء الله فليكرم أهل الله , قيل يا رسول الله هل لله عز و جل أهل ؟ قال نعم , قيل من هم يا رسول الله ؟ قال أهل الله في الدنيا الذين يقرءون القرأن , ألا من أكرمهم فقد أكرمه الله و أعطاه الجنه , و من أهانهم فقد أهانه الله و أد...