Langsung ke konten utama

Teruntuk Hamaasah : Kita yang Disatukan oleh Cinta

Sore tadi, diiringi rintik hujan yang mulai turun dari Arsy-Nya. Di tengah pengajian Nashoihul Ibad yang sedang berlangsung di pesantren tercinta, tiba-tiba tanganku tergelitik untuk mencoreti lembar putih dihadapanku. Bayangan orang-orang yang sudah hampir setengah tahun ku kenal kini terngiang jelas di pikiranku.
Siapakah mereka?
Mereka adalah kita. Ya, kita. Himpunan Mahasantri Sittata ‘Asyrota, yang disingkat dengan Hamaasah. Dalam bahasa arab, kata ini bermakna semangat. Hamaasah tercetus pada tanggal 11 Agustus 2016 diantara sekumpulan manusia pilihan yang disatukan oleh Allah dengan cinta.
Mengapa kukatakan jika kita disatukan oleh cinta?
Pertama, jika kita semua tidak senantiasa mencintai ilmu-ilmu Allah, maka mustahillah kita untuk meninggalkan dunia luar yang penuh kebebasan . Dan nyatanya, cinta itulah yang mempersatukan kita di tempat nan mulia ini. Demi sama-sama berjuang dijalan Allah SWT dengan cara mendalami ilmu-ilmuNya, menghormati para Kyai dan ‘Ulama, dan melaksanakan amalan-amalan lainnya yang membuat kita lebih dekat dengan Sang Pencipta.
Untuk kita yang sudah pernah nyantren selama bertahun-tahun yang lalu, atau bahkan yang belum pernah sekalipun, sungguh, hanya karena cinta Allah lah, kita mampu keluar dari zona kebebasan yang digemari oleh orang-orang seusia kita saat ini. Dan sebagian besar dari kita pasti telah mengetahui bahwa kelak, kita di akhirat akan dipersatukan dengan orang-orang yang kita cintai, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

المرء يحشر مع من أحب
(Seseorang kelak akan digiring (dikumpulkan) dengan orang yang ia cintai).

Kedua, cinta kepada kedua orang tua kita lah yang menjadi pemersatu kita semua. Demi membahagiakan beliau, kita rela berpisah, menahan rindu, beradu jarak dengan dua malaikat tanpa sayap yang kita cintai. Kita rela dan ikhlas berjuang di tanah perantauan kita ini. Berjuang melawan kebodohan, kemalasan, dan juga hawa nafsu kita sendiri. Juga demi meraih ridho Allah yang ada digenggaman beliau, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

رضى الله في رضى الوالدين و سخط الله في سخط الوالدين
(Ridho Allah terletak pada ridho kedua orang tua. Dan murka Allah terletak pada murka kedua orang tua).

Dan ketiga, pemersatu paling utama dari kita semua adalah Allah SWT, Sang Maha Pemilik Cinta. Tak ada kuasa lagi bagi selain Allah untuk menggerakkan hati nurani kita , agar kita senantiasa selalu berjalan di atas rel-Nya. Maha Suci Allah yang telah mempersatukan cinta kita semua di Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang ini. Pesantren yang didirikan oleh Almaghfurlah Prof. Dr. KH. Achmad Mudlor, SH. Pesantren yang menjadi ladang kita untuk menimba ilmu, bertebar kemanfaatan, dan juga mencari bekal untuk kehidupan masa depan dunia akhirat kita. Sungguh, hanya orang-orang yang mempunyai hati dan niat tulus karena Allah yang kelak akan meraih Surga Allah SWT. Karena Rasulullah SAW bersabda :

من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له طريقا إلى الجنة
(Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu (karena Allah) maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju Surga).

Sahabatku,
Disini aku tidak sedang ceramah,atau menggurui, atau sok suci bahkan. Tidak, sama sekali tidak. Aku hanya ingin kita sama-sama bersyukur atas segala anugerah cinta Allah yang diberikan kepada kita. Bukankah jika kita bersyukur, maka hidup kita akan semakin tentram?
Dan satu lagi, pada pengajian Nashoihul Ibad tadi, ada 1 maqolah yang juga mengingatkanku pada kita semua yang sedang berjuang disini. Yaitu pada maqolah ke 21 berbunyi :

لا غربة للفضل و لا وطن للجاهل
 (Tidak ada pengasingan bagi orang yang mempunyai keutamaan, dan tidak ada pula tempat tinggal bagi orang yang bodoh).

Sahabat, kita terlahir dari perbedaan yang kemudian disatukan oleh cinta. Salah satunya adalah kita berasal dari tanah kelahiran yang berbeda-beda. Ada yang dari jawa timur, jawa tengah, bahkan luar jawa sekalipun. Oleh karena itu, di tanah perantauan ini, marilah kita sama-sama berjuang untuk menjadi orang-orang yang gemar menebarkan kemanfaatan, sekalipun kita adalah orang asing. Karena dimanapun kelak langkah kita berpijak, nafas kita berhembus, kita akan dimuliakan oleh Allah bukan dengan keelokan paras kita,pangkat kita, atau bahkan harta kita. Melainkan kita akan dimuliakan dengan ilmu bermanfaat yang kita punya. Aamin Yaa Robbal ‘Alamin.
Malam hari ini, 27 Januari 2O17, ditemani oleh hujan yang berangsur reda, aku berdo’a kepada Allah SWT agar selalu menyelimuti kita semua dengan selimut cintaNya.  Yang dengan itulah, dinginnya dunia luar tak akan mampu menembus relung sanubari kita. Terima kasih, Hamaasah ku.  Aku mencintai kalian karena Allah SWT. Hari ini, kalian menjadi wasilah Allah yang mengingatkanku bahwa cinta haqiqi nan abadi hanyalah cinta kepada Allah SWT. Cinta yang tak akan lekang oleh zaman dan waktu.
 Semoga kelak kita semua dapat terus bersama hingga berkumpul di Surga Allah. Kenikmatan yang tak tertandingi oleh apapun. Aamin Alfu Alfi Aamin Yaa Robbal ‘Alamin.


Luhur, 27 Januari 2017
Afifah Akmalia






Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Kalimat Sederhana Pelebur Dosa

قال الفقيه أبوا الليث رحمه الله تعالى : من حفظ على سبع كلمات فهو شريف عند الله تعالى و الملائكة و يغفر الله ذنوبه و لو كانت مثل زبد البحر و يجد حلاوة الطاعة و يكون حياته و مماته خيرا Imam Al Faqih Abu Laits Rohimahullahu Ta’ala berkata : Barangsiapa yang menjaga 7 kalimat ini, maka ia termasuk orang yang mulia di sisi Allah SWT dan para malaikat. Allah pun akan mengampuni dosa-dosanya walaupun seluas lautan. Ia juga akan mendapatkan manisnya ketaatan. Serta hidup dan matinya ada dalam kebaikan الأولى أن يقول عند ابتداء كلّ شيء بسم الله “ Mengucapkan Bismillahirrohmaanirrohim ketika memulai segala sesuatu”. الثانية أن يقول عند فراغ كلّ شيء الحمد لله “ Mengucapkan Alhamdulillahi Robbil ‘Aalamin ketika selesai mengerjakan segala sesuatu”. الثالثة أن يقول إذا جرى على لسانه مالا يعنيه أستغفر الله “Mengucapkan Astaghfirullaahal ‘Adzim jika lisannya mengucapkan kata yang tidak dikehendaki”. الرابعة أن يقول إذا أراد فعلا إن شاء الله “Mengucapkan Insyaa Allah ketika ingin...

Ahlan wa Sahlan Yaa Syahra Rajab

Selamat malam, Sahabat Afifah dimanapun anda berada . Alhamdulillah wassyukrulillah, kita  semua kembali     bersua dengan Bulan Allah, yakni Bulan Rajab. Maa Syaa Allah.. Kenapa bisa disebut dengan bulan Allah? Ada misteri apa sih dibalik bulan Rajab? Dan apa saja amalan-amalan yang disunnahkan pada bulan Rajab? Penasaran? Yuk kita simak bersama 7 hadits penggalan dari kitab Durrotun Naashihin dibawah ini.  ** Bismillaahirrahmaanirrahiim.. قيل إن في رجب ثلاثة أحرف راؤه يدلّ على رحمة الله و جيمه يدلّ على جرم العبد و باءه يدلّ على برّ الله تعالى كـأنه يقول يا عبدي جعلت جرمك و جنايتك بين برّي و رحمتي فلا يبقى لك جرم ولا حناية بحرمة شهر رجب (مجلس الأنوار). 1.     Dikatakan bahwasannya dalam kata رجب terdapat 3 huruf, yakni ر yang menunjukkan رحمة الله (Rahmat Allah), ج yang menunjukkan جرم العبد (dosanya hamba), dan ب yang menunjukkan برّ الله (kebaikan Allah). Sebagaimana firman Allah yang berbunyi “Wahai hamba-Ku...

Keluarga Allah

Selamat malam, sahabat. Bagaimana kabar kalian? Semoga selalu dalam naungan cinta-Nya. Aamiin. Mungkin, sebagian dari kalian terheran-heran sewaktu membaca judul post kali ini? ‘Kali iya Allah punya keluarga?’ atau jangan sampai kita beranggapan jika Allah sama dengan makhluq-Nya, mempunyai ayah, ibu, anak, dsb. Na’udzubillahi min.... dzalik. Seperti yang kita ketahui bahwasannya Allah itu Maha Esa. Tidak beranak, tidak pula diperanakkan. (Al Ikhlas : 3) Lalu, siapa sebenarnya keluarga Allah itu? Di dunia, atau di akhiratkah? Dan, apakah kita termasuk di dalamnya? Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda : عن أبي هريرة رضي الله عنه أنه قال : سمعت رسول الله صلى الله تعالى عليه و سلم يقول : "من كان يرجو لقاء الله فليكرم أهل الله , قيل يا رسول الله هل لله عز و جل أهل ؟ قال نعم , قيل من هم يا رسول الله ؟ قال أهل الله في الدنيا الذين يقرءون القرأن , ألا من أكرمهم فقد أكرمه الله و أعطاه الجنه , و من أهانهم فقد أهانه الله و أد...