Rihlah Habib Umar bin Hafidz ke Indonesia adalah momen yang selalu dinantikan dan dirindukan oleh umat muslim di Indonesia. Kedatangan Beliau seolah mempunyai magnet yang kuat untuk mempersatukan ratusan ribu muslimin dari berbagai penjuru untuk berkumpul seraya bermunajat kepada Allah, bersholawat kepada Rasulullah, dan menyimak tetesan ilmu serta hikmah yang dituturkan oleh Beliau. Kemarin, 22 Agustus 2023, Allah memberikan saya kesempatan untuk menghadiri tabligh akbar bersama istri tercinta Beliau, yaitu Hubabah Ummu Salim bin Hafidz, yang bertempat di Graha Universitas Negeri Surabaya.
Diantara kalam hikmah yang disampaikan oleh
Hubabah Ummu Salim bin Hafidz yang cukup menyentuh hati saya adalah “Kita
adalah manusia yang lemah. Kita tidak bisa beribadah kepada Allah SWT dan melakukan
hal-hal baik tanpa bantuan dan keridhoan Allah SWT”. Hubabah juga mengajak kami untuk melanggengkan doa:
اللهم أعني على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
“Ya Allah, bantulah aku untuk senantiasa
mengingatMu, bersyukur kepadaMu, dan beribadah kepadaMu dengan sebaik-baiknya”
Di pikiran saya seketika terlintas beberapa
momen yang menurut saya cukup membuat hari-hari saya tidak tenang. Salah satunya
adalah beberapa hari menjelang sidang tesis di jurusan S2 Keguruan Bahasa Arab
Universitas Negeri Malang. Jadwal sidang tesis diumumkan tepat seminggu sebelum
hari H sidang tesis, dan pihak jurusan S2 Keguruan Bahasa Arab Universitas
Negeri Malang menghadirkan Dr. Hossein Mehmet al Mesterehe dari Jordan untuk
ikut menguji tesis saya via zoom meeting. Perasaan saya campur aduk
ketika mengetahui kabar tersebut, namun perasaan yang paling mendominasi adalah
perasaan khawatir. Khawatir tidak mampu menjawab pertanyaan dari Dr. Hossein
karena Beliau berasal dari negara yang bahasa Arab adalah bahasa pertama
penduduknya. Saya khawatir jika rasa khawatir saya membuat saya sendiri terlalu
grogi dan tidak fokus bahkan blank saat sidang tesis nantinya. Saya
khawatir tidak lulus. Saya khawatir membuat malu dan kecewa semua orang jika
kekhawatiran itu terjadi.
Dititik itu saya benar-benar merasa lemah,
rasanya seperti kualahan dengan pikiran sendiri. Kekhawatiran membuat energi
saya terkuras, yang seharusnya energi tersebut bisa saya gunakan untuk
mempersiapkan sidang tesis yang tinggal seminggu lagi. Dititik itu batin saya
menggumam, “Ya Allah, saya tidak bisa apa-apa. Saya bingung harus bagaimana.
Tolong aku, Ya Allah. Tolong redakan kekhawatiran berlebih yang ada di pikiran
saya”. Lalu, pelan-pelan saya mencoba untuk mempersiapkan sidang tesis,
yang dimulai dari membuat flyer, power point, dan latihan presentasi. Saya
terus menerus berdo’a agar Allah melancarkan sidang tesis saya. Tidak lupa juga
saat H-1 sidang tesis, saya meminta do’a kepada keluarga, guru-guru, dan teman-teman
terdekat. Do’a dari beliau-beliau sangat memberikan energi positif untuk saya.
15 Maret 2023 adalah hari dimana saya
menjalani sidang tesis, yang bertempat di gedung D16 ruang 203 Fakultas Sastra
Universitas Negeri Malang. Alhamdulillah, sidang tesis berjalan dengan lancar
dan saya dinyatakan lulus. 2 minggu kemudian, saya melakukan proses yudisium dan
sungguh terkejut melihat IPK saya yang melebihi target saya selama ini. Ya
Allah. Allah Maha Baik. Sangat baik. Saya bertanya dalam hati, ”Ya Allah,
apakah saya pantas mendapatkan semua ini?”, karena saya merasa ikhtiar saya
sangat tidak seberapa. Disitulah saya merasa bahwa ini semua benar-benar
karunia dari Allah SWT, dan berkat dari doa orang tua serta para guru.
Setetes dari lautan ilmu yang dimiliki dan
dituturkan Hubabah Ummu Salim bin Hafidz kemarin benar-benar mengingatkan saya
untuk terus menerus melibatkan Allah di segala aktivitas. Karena sejatinya saya
hanya manusia lemah, yang masih terseok-seok dalam berproses membenahi diri. Sungguh,
tanpa kasih sayang dan pertolongan Allah SWT, saya bukanlah apa-apa. Semoga
kita semua mendapatkan keberkahan dari orang-orang shalih.
“Ya Allah, saya tidak memohon kepada-Mu agar
saya lebih baik dari orang lain. Saya hanya memohon agar Engkau membantu saya
untuk lebih baik dari diri saya yang kemarin, di setiap harinya. Aamiin”.
Malang, 23 Agustus 2023
Afifah Akmalia

Komentar
Posting Komentar